Diberdayakan oleh Blogger.

Pejabat Bengkulu Terlibat Percaloan CPNS



Aksi pemalsu SK CPNS Mainurita (45), IRT warga Kelurahan Tengah Padang dan rekannya Fitri (30), warga Jalan Merapi Kelurahan Kebun Tebeng Kota Bengkulu, semakin terkuak. Pasalnya ada dugaan aksi nekad kedua pemalsu SK ini melibatkan orang dalam dan oknum pejabat di jajaran Pemda Provinsi Bengkulu.
Bukan hanya itu, korban keduanya ternyata bukan hanya Nurhasanah (21), warga Kelurahan Kembang Seri Bengkulu Tengah. Ada dua korban lain yakni Yuliana warga Kabupaten Lebong dan Agung, warga Kota Bengkulu. Dari ketiga korban ini dua pemalsu SK CPNS itu berhasil meraup uang Rp 200 juta.
Di depan penyidik keduanya merinci uang Rp 200 juta yang berhasil mereka raup. Dari korban Yuliana, mereka mengantongi sebesar 65 juta. Untuk dua korban lainya yaitu Nurhasanah dan Agung telah masing-masing menyerahkan uang sebesar Rp 50 juta dan 85 juta. Uang tersebut diketahui telah habis dipergunakan kedua tersangka. Diantaranya dibayarkan utang, membeli motor, memperbaiki motor dan membeli perhiasan emas.
Dari penyidikan polisi keduanya terungkap telah bersekongkol melakukan penipuan dan pembuatan SK Palsu tersebut secara bersama-sama sejak lama. Perbuatan itu dilakukan dengan cara men-scan. Keduanya mengakui sudah empat kali menscan SK CPNS palsu tersbebut. Dari keempat SK palsu itu, tiga diantaranya diberikan tersangka kepada ketiga korban. Sementara satu lagi atas nama tersangka Fitri sendiri. SK itu dipergunakan untuk meyakinkan para korbannya.
“SK palsu tersebut kami scan pak, ditukang scan dengan biaya satu lembarnya Rp 25 ribu. Sementara yang mencarikan korbannya adalah Fitri. Saya sendiri berpura-pura memiliki perantara untuk meluluskan korban menjadi PNS dengan jalur sisipan,” terang Mainurita yang telah memiliki enam anak ini.
Diterangkan Mainurita, bahwa SK CPNS palsu tersebut sengaja dibuat oleh keduanya untuk melakukan penipuan tersebut. Sementara SK aslinya didapat dengan cara meminjam salah satu SK CPNS milik salah satu PNS di Rumah Sakit Umum M Yunus Bengkulu. “SK aslinya saya dapat dengan cara meminjam punya teman pak di Rumah Sakit. Tapi teman saya itu tidak tahu pak, setelah SK-nya saya pinjam saya kembalikan lagi,” terang Fi kepada RB kemarin.
Sementara itu Direktur Reskrimum Polda Bengkulu Kombes Pol Dedy Irianto, SH melalui Kabid Humas AKBP Hery Wiyanto, SH didampingi Kasubdit Kemneg AKBP Guntur Hindarsyah, S.IK mengungkapkan bahwa kedua tersangka diketahui telah terbukti melakukan penipuan dan pemalsuan SK CPNS tersebut. “Saat ini keduanya resmi ditahan, tak hanya itu dalam waktu dekat kami juga akan memanggil para saksi yang terkait dengan pemalsuan SK tersebut. Untuk saat ini mereka masih diperiksa secara intensif oleh penyidik,” terang Hery.
Diketahui terbongkarnya kedua tersangka ditangkap anggota Sat Pol PP Pemprov Bengkulu Kamis (20/10). Saat kedua tersangka membawa korban Nurhasanah ke Pemprov Bengkulu untuk bekarja dengan membawa SK CPNS palsu dari kedua tersangka. Setelah dicek oleh pejabat Pemprov, ternyata SK yang dibawa oleh korban adalah palsu. Dengan cepat, kedua tersangka berusaha kabur namun sayang keduanya berhasil ditangkap oleh anggota Sat Pol PP. Saat itu keduanya di introgasi dan diamankan, tak lama keduanya pun diserahkan ke Polda Bengkulu untuk menjalani pemeriksaan.
Usut Otak Pemalsu SK
Sementara itu, tertangkapnya salah satu oknum yang menjadi calo CPNS yang menerbitkan SK fiktif, menimbulkan sejumlah pertanyaan. Mulai dari siapa tokoh intelektualnya hingga timbul dugaan keterlibatan oknum di lingkungan Badan Kepegawaian Daeah (BKD) Provinsi Bengkulu.
Dikonfirmasi, Kepala BKD Provinsi Bengkulu Drs. Septemilian membantah hal tersebut. Ia bahkan sangat yakin, tidak ada pegawai dari BKD yang berani hingga memalsukan SK. “Saya haqqul yakin, tidak akan ada pegawai dilingkungan BKD yang berani lakukan itu,” yakin Septemilian.
Diakui Septemilian, tidak mudah menirukan suatu SK. Sebab, SK CPNS dikeluarkan dengan format dan bahan dasar kertas yang berbeda-beda setiap tahunnya. “Format dan bahan dasar kertas setiap tahun mengalami perubahan. Dan itu memang tidak dipublikasikan. Yang tertangkap kemarin, ia menggunakan gunakan format tahun 2009-2010. Untuk tahun 2011, tidak begitu lagi bentuknya. Yang pastinyam, kita pasti tahu SK itu dipalsukan atau tidak,” tegasnya.
Septemilian mengaku, pihaknya telah meminta kepada kepolisian untuk mengusut tuntas terkait tertangkapnya calo CPNS, termasuk pelaku intelektualnya. Siapapun orang yang pengen tahu tentang kepegawaian, Spetemilian menghimbau untuk datang langsung ke BKD. Kami himbau jgn percaya sedikit pun oknum yang janjikan PNS. Bkd jamin pegawainya tidask ada yg berbuat demikian.
“Jangan coba-coba memalsukan SK, pasti diketahui. Jika lolos di Provinsi, maka ada pedoman kita yakni di BKN,” pungkasnya.
Terpisah, Plt Gubernur Bengkulu H. Junaidi Hamsyah, S.Ag, M.Pd sangat menyayangkan terjadinya penipuan terhadap masyarakat. Menurut Junaidi, masyarakat juga mempunyai peran penting dalam membasmi dan turut mencegah adanya calo CPNS.
“Yang tahu persis itu BKD. Menurut saya, itulah kelemahan dari sisi masyarakat kita yang harus diberikan pemahaman. Seperti kejadian ini, tidak masuk diakal adik iparnya sendiri yang dikerjai seperti itu. Sudah keterlaluan, bukan berarti yang bukan adik ipar boleh ngerjai orang. Maka berhati-hatilah jika ada tes cpns, maka ikuti saja. Ngak usah ada sogok menyogok. Yang pasti, kita akan telaah lebih lanjut terkait terungkapnya calo CPNS,” ujar Junaidi
Sumber : harianrakyatbengkulu
Bagikan :
+
Next
This is the current newest page
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Pejabat Bengkulu Terlibat Percaloan CPNS"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top